Thursday, March 5, 2009

Hospice program

Di USA dan mungkin sekali juga di negara2 maju lainnya ada Hospice Program yaitu sebuah layanan bagi orang sakit yang tingal menunggu saat meninggal. Mereka biasanya sudah tidak dapat berbuat apa2 sehingga harus ada yang menolong, sedang keluarganya karena alasan tertentu sudah tidak mampu melayaninya. Program ini dilayani oleh perawat2 yang terlatih, baik dari sisi medis maupun sisi psikologis.
Dari pengalaman menjadi perawat selama lebih dari 10 tahun, 2 orang perawat bernama Maggy Callanan dan Patricia Kelly menulis sebuah buku dengan judul The Final Gift. Itu adalah hasil pengamatan atas pasien yang terdiri dari semua golongan, bangsa, agama termasuk yang tidak beragama dan menemukan bahwa para pasien menunjukkan tingkah2 yang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu pertama, menyampaikan apa2 yang dialami seperti melihat kehadiran orang/mahluk yang tidak dapat dilihat oleh orang lain, keinginan menyiapkan sebuah perjalanan, kapan ia akan berangkat, menyebutkan nama tempat2 yang asing dsbnya. Kedua, menyampaikan kesan adanya kebutuhan akan sesuatu atau seseorang, hasrat untuk bertemu seseorang dsbnya. Misalnya tiba2 ia memanggil nama seseorang atau menggumamkan sesuatu peristiwa dll. Setelah apa yang diinginkan itu terlaksana, maka ia meninggal dengan tenang.
Berikut cintoh yang dicantumkan dalam buku tsb.:
Theresa, seorang gadis usia 22 tahun menderita kanker tulang. Dia ditinggal ayahnya pada usia 5 tahun dan tidak pernah bertemu lagi dengannya. Ayahnya itu tidak mau peduli dengan anaknya. Dalam sakitnya itu, walaupun dokter mengatakan tidak ada harapan dan badannya sudah sangat menyusut tetapi dia tidak saja meninggal. Suatu hari ibunya menanyakan a[akah ia ingin bertemu dengan ayahnya. Ia menjawab "Tidak, sudah selamanya saya tidak bertemu dengan dia, bukan?" Akan tetapi suatu waktu tiba2 terdengar dia menggumam "Dad!". Perawatnya menangkap itu sebagai isyarat bahwa ia ingin bertemu ayahnya. Ayahnya lalu dicari dan diminta datang. Akhirnya si ayah datang menjenguk, memegang tangannya dan membisikkan ketelinganya : "Ini aku datang, nak". Theresa lalu berhenti bergumam, menjadi tenang dan beberapa jam kemudian dia meninggal.
Kesimpulannya : bila kita mempunyai saudara/teman yang dalam keadaan sakit dan mendekati meninggal, janngan ditinggalkan. Bahkan perlu ditunggui terus untuk menangkap kalau2 ia memberi kesan memerlukan sesuatu. sehingga kita dapat membantu. [WS]

No comments:

Post a Comment