Pemilu 2009 adalah pemilu yg paling kacau selama ini. Kekacauan DPT atau Daftar Pemilih Tetap-lah yg menjadi cacat utamanya. KPU sejak tingkat bawah sampai atas terkesan dan ternyata tidak tanggap terhadap masukan2, terutama mengenai koreksi2 masyarakat. Banyak yg belum masuk walaupin punya KTP dan KK. Banyak orang yg tidak ada karena pindah, sudah meninggal atau belum cukup umur masuk dalam DPS (Sementara) dan koreksi atas hal itu sering tak digubris. Alhasil DPT nya tetap salah.
Masalah kedua adalah tidak terantisipasinya kebutuhan waktu yang ternyata jauh lebih lama dari yg dianggarkan, sehingga hari ini tgl 15 April 2009 jumlah suara yg dihitung baru sekitar 15 juta dari potensi jumlah suara 100 jutaan (Jumlah pemilih ada 170 jutaan dikurangi yg golput 40%). Tetapi KPU masih yakin akan bahwa pengumuman hasil pemilu tidak akan mundur. Ya, mudah2-an saja begitu. Saya hanya dapat ikut berdoa. Bagaimana jadinya jika Oktober nanti belum terpillih Presiden dan Wakilnya ???
Sementara itu para politisi kita sangat nyata lebih mementingkan partainya dari pada bangsa dan negara. Mereka saling mencaci dan mendiskreditkan yg lain, terutama pemimpin dan partai incumbent dan khususnya SBY dan Partai Demokratnya. Saya bingung juga mendengarnya. KPU sudah di fit & proper test oleh DPR dari 9 (?) orang yg harus diajukan oleh Pemerintah. Sekarang hasil kerjanya dituduh oleh yg pada kalah dipengaruhi oleh Presiden dan partainya. Jadi dituduh tidak netral atau bekerja dengan pesanan penguasa, yg menurut saya semata-mata karena perolehan suara Partai Demokrat mencapai 3X dibanding pemilu 2004. Tetapi memang dari hasil polling berkali-kali dan oleh beberapa Lembaga Survey hasilnya memang begitu.
Sekarang beberapa tokoh yang kalah disuarakan akan menggagalkan pemilu dengan memboikot agar hanya ada satu pasangan Capres-Cawapres. Itu yg menurut saya lenih mementingkan kepentingan partai dari kepentingan negara dan bangsa. Selama 4,5 tahun pemerintahan SBY-JK hasil pembangunan baik. Martabat Indonesia didunia internasional meningkat, terbukti Indonesia diundang menghadiri KTT 20 negara bersama India dan sedikit negara berkembang lain. Tetapi ada kelompok yg menyarakan perubahan meniru Obama yg sekarang Presiden USA, tetapi perubahan dg cara bagaimana tidak pernah diucapkan. Katanya perubahan di pembangunan ekonomi supaya rakyat miskin berkurang, perubahan di pendidikan supaya semua dapat sekolah, ada yg sembako murah tetapi tidak menjelaskan bagaimana supaya petani tidak makin miskin dan sebagainya, dan sebagainya. Pokoknya masih samar2 dan terkesan masih asal bunyi.
Yaaah, mudah2-an pemilu ini berhasil memilih presiden-wakilnya dengan damai. Siapapun yg terpilih. Kita perlu membangun negeri ini secara berkelanjutan.
Masalah kedua adalah tidak terantisipasinya kebutuhan waktu yang ternyata jauh lebih lama dari yg dianggarkan, sehingga hari ini tgl 15 April 2009 jumlah suara yg dihitung baru sekitar 15 juta dari potensi jumlah suara 100 jutaan (Jumlah pemilih ada 170 jutaan dikurangi yg golput 40%). Tetapi KPU masih yakin akan bahwa pengumuman hasil pemilu tidak akan mundur. Ya, mudah2-an saja begitu. Saya hanya dapat ikut berdoa. Bagaimana jadinya jika Oktober nanti belum terpillih Presiden dan Wakilnya ???
Sementara itu para politisi kita sangat nyata lebih mementingkan partainya dari pada bangsa dan negara. Mereka saling mencaci dan mendiskreditkan yg lain, terutama pemimpin dan partai incumbent dan khususnya SBY dan Partai Demokratnya. Saya bingung juga mendengarnya. KPU sudah di fit & proper test oleh DPR dari 9 (?) orang yg harus diajukan oleh Pemerintah. Sekarang hasil kerjanya dituduh oleh yg pada kalah dipengaruhi oleh Presiden dan partainya. Jadi dituduh tidak netral atau bekerja dengan pesanan penguasa, yg menurut saya semata-mata karena perolehan suara Partai Demokrat mencapai 3X dibanding pemilu 2004. Tetapi memang dari hasil polling berkali-kali dan oleh beberapa Lembaga Survey hasilnya memang begitu.
Sekarang beberapa tokoh yang kalah disuarakan akan menggagalkan pemilu dengan memboikot agar hanya ada satu pasangan Capres-Cawapres. Itu yg menurut saya lenih mementingkan kepentingan partai dari kepentingan negara dan bangsa. Selama 4,5 tahun pemerintahan SBY-JK hasil pembangunan baik. Martabat Indonesia didunia internasional meningkat, terbukti Indonesia diundang menghadiri KTT 20 negara bersama India dan sedikit negara berkembang lain. Tetapi ada kelompok yg menyarakan perubahan meniru Obama yg sekarang Presiden USA, tetapi perubahan dg cara bagaimana tidak pernah diucapkan. Katanya perubahan di pembangunan ekonomi supaya rakyat miskin berkurang, perubahan di pendidikan supaya semua dapat sekolah, ada yg sembako murah tetapi tidak menjelaskan bagaimana supaya petani tidak makin miskin dan sebagainya, dan sebagainya. Pokoknya masih samar2 dan terkesan masih asal bunyi.
Yaaah, mudah2-an pemilu ini berhasil memilih presiden-wakilnya dengan damai. Siapapun yg terpilih. Kita perlu membangun negeri ini secara berkelanjutan.

No comments:
Post a Comment