Sunday, August 2, 2009

Menjelang El Nino 2009

Jakarta, Augustus 2009. Mulai musim kemarau di Indonesia. Di media dimuat bahwa Indonesia menghadapi tibanya El Nino lagi. Saat ini di beberapa daerah di bagian Timur sudah terjadi kekeringan. Bagaimana cara mengatasinya? Pemerintah sudah menyediakan anggaran Rp 2 T untuk mengatasi akibat2 El Nino. Apakah membuat hujan buatan?! Memperbanyak tumbuhan adalah salah satu jalan. Jadi perlu dipacu, meskipun hasilnya baru akan tampak beberapa tahun lagi.

Seperti disiarkan dalam Discovery Channel hari ini, 2 Ag '09, di India ada cara tradisionil/kuno untuk menangkap air hujan selama musim hujan sehingga di musim kemarau tersedia lebih banyak air untuk pertanian dan kebutuhan hidup lainnya. Caranya : Di lapangan2 yang miring digali "kolam2" untuk menangkap air selama musim hujan. Kolam tsb dibuat berjajar dari tempat yang tinggi sampai yang rendah. Bila yang diatas sudah penuh maka air akan tumpah dan mengisi kolam yang dibawahnya. Demikian seterusnya. Jika tempatnya memungkinkan di tempat yang terendah dibuat kolam penampungan yang sebesar mungkin. Air tsb akan meresap kedalam tanah dan saat kemarau akan terdapat sumber2 yang dapat digunakan airnya. Pada contoh desa yang diberitakan ternyata luas tanah pertanian yang diairi meningkat dari 50 are menjadi 700 are.


Cara demikian juga dilakukan oleh masyarakat NTT, yaitu membuat kolam yang disebut "embung2" yang gunanya juga sama. Sayang disini belum dapat disajikan data mengenai peningkatan luas lahan yg dapat diairi seperti kasus di India diatas. Tetapi upaya tsb perlu diperluas dan ditunjang dengan biaya Pemerintah. Anggaran yang 2 T tsb sebaiknya sebagian juga untuk meningkatkan pembuatan embung2 karena tentu juga membutuhkan biaya.

No comments:

Post a Comment