Sunday, February 12, 2012

DPR / PARLIEMENT

Sangat memprihatinkan DPR Indonesia ! Pada acara Jakarta Lawyers'Club Senin tgl. 30 Jauari 2012 lalu boleh dikatakan bahwa semua yang diberi waktu untuk bericara mencerca DPR yang anggauta2nya pada korupsi. Jumlah yang dikorupsi pun dikatakan besar2. Tidak ada lagi besaran jutaan, melainkan semua milyaran. Anggauta DPR yg hadir bahkan menyatakan malu menjadi anggauta DPR sekarang ini. "Penyakit" yg menjangkit a.l. Kehadiran yg rendah pada sidang2, kegemaran untuk melakukan studi banding keluar negeri, minta naik gajih dan biaya2 kegiatan lain, menjadi calo anggaran, korupsi, sangat royal dalam melaksanakan anggaran di DPR dan lain sebagainya yg masih banyak lagi.
Orang banyak bertanya : apakah masih dapat diharapkan prestasinya DPR kita? Pak Prof Sahetapy yg di acara tsb sangat blak2-an mencela DPR dengan nada yg seperti putus asa tidak juga menjawab pertanyaan Bang Karni yg pemandu acara tsb.  Orang memang dapat tergiring ke kesimpulan bahwa "sudah sudah mengharapkan DPR seperti itu". Namun masih ada juga yg bersuara kita tidak boleh kehilangan harapan. NKRI tidak boleh hancur karena ulah anggauta DPR yg seperti itu. Jadi?????

Saya sendiri hanya berharap bahwa KPK bekerja terus dan membersihkan koruptor2, seberapa banyaknya mereka. Mudah2an saja tidak terlalu lambat jalannya. Lebih dari mengharap demikian tidak bisa karena memang tidak terlibat dalam pemberantasannya.
Dengan ramai2 penangkapan para tersangka pasti ada efek takutnya bagi mereka yg akan ikut2an mulai korupsi . Benarkah ??? Peran rakyat banyak dan media dalam berteriak2 mencerca para (tersangka ) korupsi perlu dilanjutkan. Itu seperti "hantu" sawah yg harus digoyang terus agar burung pengganggu padi tidak hinggap dan makan padi.
Partai Demokrat yang beberapa angauta masyarakat yg diwawancarai di TV menjawab pertanyaan apakah akan memilih Partai tsb jika pemilu diadakan hari ini dengan "tidak akan memilih Partai Demokrat". Menyedihkan sekali. Sayapun, dan banyak orang juga mengatakan seperti itu. Bahkan saya dan banyak orang lain mengatakan tidak punya jago jika pemilu diadakan sekarang ini.Apa ini yg namanya krisis kepemimpinan ??? Atau bahkan krisis demokrasi??? Demokrasi di Indonesia sudah terasa kebablasan. Terkesan semua orang maunya sendiri. Hukum sudah tidak berfungsi. Yang berfungsi seolah "hukum rimba". Politisi pada korup. Partai pada korup. (Hampir) semua tokoh partai yang menjadi pejabat sibuk melakukan pungutan liar untuk partainya sampai saya berfikir apakah tidak sebaiknya semua pejabat negara harus independen ??? Atau jumlah partai dibatasi??? Hal yang terakhir itu sudah pernah diwacanakan tetapi pelaksanaannya akan sukar sekali, kalau tidak mungkin. Sekarang soal Parliementary Tresshold saja maunya serendah mungkin yg berarti jumlah partai supaya lebih banyak.
Menurut saya sistim demokrasi di Indonesia sudah tersandera oleh kehendak partai2 yang telah menuangkan rumusannya di UUD-45 Perubahan. Bisakah dirubah lagi ???
Jadi bagaimana ?????????????????


No comments:

Post a Comment