Harian Media Indonesia hari ini - 22 Agustus 2012 memuat Editorial maupun komentar mengenai RAPBN 2013.
Editorialny a.la memuat a.l. "mudah ditebak tidak banyak kejutannya". Ruang gerak fiskalnya sempit karena anggaran yg terpasung alokasi untuk anggaran yg wajib, yaitu belanja pegawai dan subsidi BBM yg menyedot 79% lebih dari RAPBN.
Pengamat ekonomi Ahmad Erani dari Koalisi Masyarakat Sipil mengatakan bahwa rancangannya tidak selaras dengan asumsi ekonomi makro, artinya jika asumsi ekonomi makronya tercapai ekonomi mikronya belum tentu tercapai. contoh yg diambilnya pengurangan kemiskinan masih berjalan lambat. Ruang gerak fiskal yg sempit kurang memungkinkan peningkatan investasi (menurut saya baik langsung maupun tidak langsung). Percepatan pembangunan infra struktur akan terbatas, peningkatan lowongan kerja juga idem. Padahal krisis Eropah masih akan berlangsung, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih banyak tergantung kepada konsumsi dalam negeri.
Lalu mungkinkah nanti DPR merombaknya menjadi RAPBN yg lebih pro-poor dan pro-job? Kita lihat saja nanti. Tidak dipungkiri bahwa Pemerintah menghadapi situasi yg sulit. Menurut saya 3 hal harus ditangani dengan serius oleh Pemerintah, yaitu :
1. Peningkatan penerimaan dari pajak; meningkatkan jumlah pembayar pajak dan mengurangi kecurangan pembayar + pegawai pajak.
2. Memberantas korupsi.
3. Meningkatkan kesempatan kerja; liwat industri dan usaha mikro (UMKM).
25 Agustus 2012.
Wahhh.. aktif sekali sharingnya. Tksh pah!
ReplyDeleteRakyat Indonesia banyak. Maka konsep umumnya sebaiknya adalah memberdayakan lebih banyak rakyat untuk pro-aktif menciptakan devisa: Berbisnis/dagang dan Menciptakan/inventor, selain memperluas network (memakai tangan pihak lain) di luar negeri yang mendatangkan devisa.
Tahun 1989, ILO memberikan usulan untuk menggalakan Franchising dalam upaya meningkatkan kesempatan kerja di Indonesia.
Survey saya tahun 2010 menggambarkan dampak bisnis franchise di Indonesia, sbb:
- Turn over dari jaringan bisnis franchise perbulan sebesar Rp 26 triliun (itu hanya hasil penjualan langsung & blm termasuk indirect impact).
- Menciptakan 133.162 gerai bisnis dari 1.168 usaha Franchisor: artinya, ini potensi tumbuhnya wirausahawan baru. Karena gerai2 tersebut sebagian besar adalah gerai2 mitra Franchisee (penerimapembeli franchise).
- Dari kegiatan jaringan tersebut menyerap 1.192.040 tenaga kerja (direct). Belum penyerapan tenaga tidak langsung dari para suplier dan produsen yang tercipta.
Saya yakin data tahun 2012 ini akan jauh lebih meningkat.
Sayang sekali pemerintah belum memberikan perhatian yang cukup mengenai hal ini, seperti waktu lalu pemerintah menggalakan Koperasi. Sampai sekarang banyak dari kita yang belum tau apa itu Franchising. Mau belajarpun tidak ada sarana dan pusat informasinya.
Secara obyektif kita perlu punya gambaran yang jelas mengenai target cadangan Devisa Indonesia 20/20 dan bayangan yg jelas juga bagaimana efektifitas sistem ekonomi kita saat itu.
Insya Allah baik semua adanya..