Mobil listrik buatan Indonesia yang baru dibuat 1 unit dan menjadi milik pak Dahlan Iskan telah dicoba jalan oleh pemiliknya dari Solo ke Takeran liwat Tawangmangu. Dari percobaan tersebut ternyata mobil listrik itu mampu mendaki tanjakan ke Tawangmangu. Bukan main, lho!!! Berarti mesinnya kuat sekali. Bagi mereka yang belum pernah ke Tawangmangu tentu sukar membayangkan betapa beratnya tanjakan2 di route itu. Saya ingat dulu jika naik dengan mengendarai Jeep sudah harus siap dengan dobbel gardan.
Sayangnya waktu menuruni tanjakan remnya tidak berfungsi sehingga [ak Dahlan memutuskan untuk menabrakkan mobilnya ketebing jalan. Itu memang cara menyelamatkan satu2-nya kalau rem blong di turunan. Untung pak Dahlan selamat tanpa tergores sedikitpun. Luar biasa !!!
Di berita Yahoo hari ini dimuat bahwa pencipta mobil listrik itu - seorang putra Indonesia - Dana kecewa karena sebagai pencipta dia merasa tidak dihargai. Mengapa? Karena mobil tersebut dibongkar - di bengkel di Sleman - tanpa pemberitahuan kepadanya terlebih dulu. hal itu tidak sesuai - katanya - dengan perjanjian yang sudah disepakati. Pak Dahlan yang sebagai pemilik dan pengguna dianggap ikut bertangging jawab atas "pelanggaran" itu. Pak Dahlan sebagai Menteri rupanya telah mengundang sang pencipta untuk pulang dari USA untuk ikut mengembangkan mobil listrik Indonesia. Kalau memang begitu, dapat dimengertilah Dana kecewa hak intelektualnya dilanggar.
Saya menyayangkan - kalau berita di Yahoo news itu benar - bahwa pak Dahlan tidak banyak berkomentar waktu diminta komentarnya oleh seorang wartawan. Alangkah baiknya jika sang Menteri memberi komentar yang simpatik atas kekecewaan Dana. Pengembangan mobil listrik oleh Indonesia akan merupakan lompatan besar Indonesia di bidang permobilan dan moda transportasi. Maka harus dijaga kemulusan jalannya ! Jangan ada ganjalan2 muncul yang mengganggu ! Dana patut dihargai dan tidak dilanggar hak inyelektualnya. Dia harus menikmati hasil dari ciptaannya. Kita mengandalkan pak Dahlan Iskan untuk membereskan hal ini.
Jakarta, 6 Januari 2013.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment